Kelompok 2 :
Materi : Sistem Informasi Geografis hal 29-55
Ekky Bagus A.N
Saiddinur
Kyky Fitriani
Yohanes Manalu
Noval R.R
Kebutuhan Informasi Spasial (SIG)
- Peneliti
Ilmu Kebumian
Mempelajari fenomena alam (seperti: gunung meletus dan kebakaran hutan) - Pemerintah
Daerah
Perencanaan tata ruang wilayah (perkotaan dan pedesaan) - Ahli
teknik
Perencanaan pembangunan (seperti pembangunan dan lintasan jalan serta letak gedung) - Ahli
Lingkungan
Pengamatan kualitas lingkungan (seperti air dan udara) - Sopir
Bantuan navigasi / perjalanan (lintasan terpendek untuk menghindari macet, demo, tawuran, banjir, kecelakaan) - Distributor
Monitoring stock dan distribusi (kebutuhan stock dan sumber komoditi serta lokasi konsumen)
5
Komponen GIS
1.
Perangkat Keras (H/W)
Komputer
mencakup:
- Komputer tunggal,
- Komputer sistem jaringan dengan server (LAN & MAN)
- Komputer dengan jaringan Global Internet (WAN)
- Peralatan untuk Pemasukan Data (Input)
- Peralatan untuk Pemprosesan Data (Process)
- Peralatan untuk Penyajian Hasil (Output)
- Peralatan untuk Penyimpanan (Storage)
2.
Perangkat Lunak (S/W)
- Perangkat lunak yang mempunyai fungsi: pemasukan data, manipulasi data, Penyimpanan data, Analisis Data, dan Penayangan Informasi Geografi.
- Beberapa
Persyaratan yang harus dipenuhi dari Software SIG:
# Merupakan DataBase Management System (DBMS)
# Memiliki fasilitas Pemasukan dan Manipulasi Data Geografi
# Memiliki fasilitas untuk Query, Analisis, dan Visualisasi
# Memiliki kemampuan Graphical User Interface (GUI) yang dapat menyajikan hasil (Penayangan dan Printout) informasi berbasis geografi dan memudahkan untuk akses terhadap seluruh fasilitas yang ada.
3.
Data
Data
merupakan komponen yang sangat penting dalam Sistem Informasi Geografis.
4.
Sumber Daya Manusia (Manajemen)
- Teknologi SIG menjadi sangat terbatas kemampuannya jika tidak ada Sumber Daya Manusia (SDM / para pakar) yang mengelola sistem dan mengembangkan sistem untuk aplikasi yang sesuai.
- SDM Pengguna Sistem dan SDM Pembuat Sistem harus saling bekerjasama untuk mengembangkan teknologi SIG.
5.
Metode (Methods) Model dan Teknik Pemrosesan yang perlu
dibuat untuk berbagai aplikasi SIG.
SubSistem SIG
Metode Input
1. Manual Digitizing (vector)
2. Scanning (raster)
3. Remote Sensing (raster)
4. Existing Digital Data (vector and/or raster)
1.Digital Base Maps (vector)
2.Databases
•Sumber masukan data
–Peta (bentuk non-digital dan rata2 berbasis vektor)
–Data survei atau statistik
–Data inderaja (Penginderaan Jarak Jauh / Remote Sensing) hasil klasifikasi dan interpretasi (bentuk digital dan berbasis raster, cakupan luas, waktu pengumpulan relatif singkat, bisa multiband, multisensor, multiresolusi, dan multitemporal).
•Global Positioning Systems (GPS)
2. Scanning (raster)
3. Remote Sensing (raster)
4. Existing Digital Data (vector and/or raster)
1.Digital Base Maps (vector)
2.Databases
•Sumber masukan data
–Peta (bentuk non-digital dan rata2 berbasis vektor)
–Data survei atau statistik
–Data inderaja (Penginderaan Jarak Jauh / Remote Sensing) hasil klasifikasi dan interpretasi (bentuk digital dan berbasis raster, cakupan luas, waktu pengumpulan relatif singkat, bisa multiband, multisensor, multiresolusi, dan multitemporal).
•Global Positioning Systems (GPS)
- Sistem satelit orbit-bumi yang dapat memberikan posisi lokasi pada permukaan bumi dengan tepat (100 meter hingga sub-cm) berdasarkan koordinat lintang (latitude) / bujur (longitude).
- Sistem yang terdiri dari 24 satelit (21 satelit aktif & 3 satelit cadangan) yang mengorbit di bumi yang memancarkan sinyal waktu yang sangat presisi.
- Sinyal-sinyal diterima oleh peralatan elektronik khusus yang biasa disebut GPS receiver.
- Dapat memberikan pengukuran posisi di permukaan bumi secara langsung.
•Remote Sensing (RS)
- Menggunakan satelit atau pesawat untuk mendapatkan informasi mengenai permukaan bumi.
- Berupa foto digital dengan akurasi peta.
- Satelit2 yang ada berbeda, berdasar seberapa detail informasi bisa didapat, dan spektrum elektromagnetik yang di-’rasakan’.
- Sinyal2 dari satelit dipancarkan ke Stasiun Penerima Bumi à kemudian sinyal2 tersebut ditransformasikan menjadi suatu gambar digital.
Data Output
- Menampilkan /menghasilkan keluaran seluruh /sebagian basisdata baik dlm bentuk softcopy (on-screen or electronic file) atau hardcopy (paper or film).
- Perlu untuk mengkaji kualitas, akurasi, dan kemudahan dlm penggunaannya utk menghasilkan output yg diinginkan.
- Umumnya sistem berbasiskan vektor yg dpt menghasilkan peta berkualitas lebih tinggi dari pada sistem berbasiskan raster.
- Data Output Devices:
– Pen Plotters, Ink Jet Plotters, Thermal Plotters
– B/W & Color Printers
– Electrostatic Plotters
– Optical Film Writers
Proses SIG
Pendekatan secara Geografis
Berdasarkan pendekatan dan lokasi geografis,
GIS membuat hubungan diantara beberapa aktifitas/kasus:
- Melihat data secara geografis sering dapat memberikan pengetahuan yang lebih mendalam serta gambaran yang lebih jelas
- Menghubungkan antara beberapa aktifitas/kasus sering tidak dapat dilakukan
tanpa GIS, padahal hal tersebut sangat penting untuk dilakukan
Misal: kita bisa menghubungkan antara sumber polusi dengan wabah penyakit
Beberapa Contoh Penggunaan GIS
- Jaringan jalur transportasi (jalan):
Pengalamatan, rute kendaraan, penjadwalan kendaraan, analisa lokasi, dll. - Manajemen fasilitas:
Penempatan pipa dan kabel bawah tanah, load- balancing jaringan listrik, perencanaan perawatan fasilitas, dll. - Pengelolaan/pembagian area:
Pembuatan zona2 (RT,RW,dll), pengaturan kualitas air, rencana pembangunan. - Berbasis pada Sumber Daya Alam:
Pengelolaan hutan, perencanaan tempat rekreasi, pengaturan lahan pertanian, pemodelan air tanah, dll
Area Penggunaan GIS
- Utilities
- Marketing
- Transportation
- Urban / Cadastre
- Health provision
- Epidemiology
- Demography
- Emergency response
- Social sciences and humanities
- Natural Resources Management
- Ecology
- Climatology
- Global change research
- Oceanography
- Famine early warning
- Navigation
- Agriculture
0 Comments